Interaksi
iklim, jenis tanah, varietas dan metode pengolahan membuat kopi
Indonesia menjadi kopi yang paling menarik di dunia. Indonesia adalah
produsen kopi keempat terbesar di dunia.
Pada umumnya, kopi spesial Indonesia memiliki full body dan tingkat keasaman yang relatif rendah. Setiap kawasan dikenal dengan profil cupping nya yang khas, walaupun dalam satu wilayahpun masih dapat ditemukan keanekaragaman.
Termasuk didalamnya:
- Sumatera – aroma yang kuat, dengan cita rasa kakao, tanah dan tembakau
- Java – good, heavy body, dengan rasa akhir yang bertahan dan cita rasa herbal
- Bali – lebih manis dari kopi Indonesia lainnya, dengan cita rasa kacang dan jeruk
- Sulawesi – tingkat kemanisan dan body yang baik, dengan cita rasa rempah hangat
- Flores - heavy body, manis, cita rasa coklat dan tembakau
- Papua - heavy body, coklat, tanah, dan finish rempah
Aroma kopi Indonesia berbeda karena berbagai alasan. Variabel
yang paling berpengaruh adalah jenis tanah, ketinggian permukaan tanah,
varietas kopi, metode pengolahan dan penyimpanan. Kombinasi
faktor-faktor alam dan manusia tersebut menghasilkan “terroir” khas untuk setiap jenis kopi.
Kebun Kopi terletak desa
Aurgading adalah suatu desa penghasil kopi terbaik di Provinsi Bengkulu
yang masuk dalam kabupaten Bengkulu Utara, dimana tanaman tumbuh pada
ketinggian 400 meter dari permukaan laut dengan curah hujan yang cukup baik
sekitar 2300 mm/tahun dengan suhu rata rata antara 21 - 24 derajat celcius,
persyaratan tumbuh kopi yang baik menghasilkan kualitas dan mutu kopi yang baik
pula, tidak di pungkiri banyak nya kopi yang beredar di dunia tidak tumbuh pada
areal dan lahan serta suhu udara yang ideal sehingga mengurangi cita rasa kopi.
Persyaratan iklim kopi robusta :
- Garis lintang 20o LS sampai 20o LU.
- Tinggi tempat 300 s/d 1.500 m dpl.
- Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.
- Bulan kering (curah hujan <>)
- Suhu udara rata‐rata 21‐24 C.
Untuk
Mendapatkan mutu hasil panen buah kopi yang baik, Aurgading Coffee
memanen hanya buah buah yang telah benar benar matang dan berwarna
merah, sehingga pemanenan dilakukan dengan berbagai tahapan pemanenan
seperti di ketahui Tanaman kopi berbunga tidak
serempak sehingga buahpun matang tidak serempak, oleh kerena itu buah
kopi dipetik secara bertahap.
Buah yang berwarna merah dipetik satu per satu dengan tangan, kemudian di kumpulkan untuk dilakukan penjemuran, untuk meningkatkan kualitas coffee, . Kopi robusta dan kopi yang ditanam pada daerah kering umumnya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga panen dilakukan secara musiman, Coffee aurgading dipanen dengan menggunakan Alat keranjang bambu berukuran kecil atau tas dari daun pandan yang mudah dibawa serta karung goni
Selanjutnya kopi hasil panen tadi dilakukan proses pulping atau pengkupasan kulit basah, ini untuk lebih memudahkan proses pengeringan atau penjemuran, selanjutnya adalah proses fermentasi, prinsip kerja fermentasi ini adalah imitasi dari proses yang ada dalam perut musang
Buah yang berwarna merah dipetik satu per satu dengan tangan, kemudian di kumpulkan untuk dilakukan penjemuran, untuk meningkatkan kualitas coffee, . Kopi robusta dan kopi yang ditanam pada daerah kering umumnya menghasilkan buah pada musim tertentu sehingga panen dilakukan secara musiman, Coffee aurgading dipanen dengan menggunakan Alat keranjang bambu berukuran kecil atau tas dari daun pandan yang mudah dibawa serta karung goni
Selanjutnya kopi hasil panen tadi dilakukan proses pulping atau pengkupasan kulit basah, ini untuk lebih memudahkan proses pengeringan atau penjemuran, selanjutnya adalah proses fermentasi, prinsip kerja fermentasi ini adalah imitasi dari proses yang ada dalam perut musang
Proses
inilah yang kemudian diadopsi untuk memfermentasi biji kopi
setelah tahap pulping. Bakteri untuk proses fermentasi, sebenarnya sudah
ada dalam kulit buah kopi sendiri. Itulah sebabnya hasil pulping yang
ditumpuk semalaman, akan menghasilkan aroma yang manis beralkohol,
Hasil pulping ditumpuk di lantai dengan diberi alas tikar, dan didiamkan
semalaman dan proses fermentasi dilakukan paling cepat 1 x 24 jam.
Baru esoknya tumpukan hasil pulping yang sudah mengalami
tahap fermentasi kering itu dijemur sampai benar benar kering.
Kopi
yang telah kering kemudian dilakukan penyortiran atau seleksi,
untuk memilih biji kopi dengan kualitas yang baik, untuk selanjutnya
dilakuan proses penggorengan dengan menggunakan wajan dari baja tebal
atau anglo tanah liat menggunakan kayu bakar, sehingga akan menimbulkan
aroma khas nya kopi tradisional.
Proses penggorengan atau sangrai dilakukan dengan sangat teliti dan memakan waktu yang cukup lama, biji kopi harus selalu di aduk untuk mendapatkan efek sangrai yang rata. Proses ini sangatlah penting dan apabila proses penggorengan biji kopi tidak sempurna atau kopi kelewat gosong maka akan menimbulkan citra rasa yang berbeda
Keahlian tradisonal dalam mengsangrai kopi, di laksanakan secara turun temurun di desa aurgading, sehingga keahlian dan pengalaman mereka dalam mengsangrai kopi tidak perlu diragukan lagi.
Proses penggorengan atau sangrai dilakukan dengan sangat teliti dan memakan waktu yang cukup lama, biji kopi harus selalu di aduk untuk mendapatkan efek sangrai yang rata. Proses ini sangatlah penting dan apabila proses penggorengan biji kopi tidak sempurna atau kopi kelewat gosong maka akan menimbulkan citra rasa yang berbeda
Keahlian tradisonal dalam mengsangrai kopi, di laksanakan secara turun temurun di desa aurgading, sehingga keahlian dan pengalaman mereka dalam mengsangrai kopi tidak perlu diragukan lagi.
Selanjutnya kopi hasil sangrai dilakukan penggilangan di mesin
penggiling dan dengan tingkat ketelitian dan pengalaman yang tinggi,
jadilah coffee aurgading dengan cita rasa tradisional yang mantab,
diolah dengan tangan tangan terampil menghasilkan kualitas kopi yang
sempurna. untuk kemudian dilakukan packing.
Pemilihan packing dengan menggunakan kertas dilapisi alumunium foil dan menggunakan valve bukan tanpa alasan, Kopi selalu mengeluarkan gas karbondioksida setelah disangrai, dan sifat kopi yang menyerap aroma disekitarnya seperti zat asam dan oksigen akan mempengaruhi aroma dan citarasa kopi, untuk mengatasi hal tersebut aurgading coffee dikemas dengan menggunakan kertas berlapis alumunium foil yang dilengkapi katup udara satu arah (one way valve).
Pemilihan packing dengan menggunakan kertas dilapisi alumunium foil dan menggunakan valve bukan tanpa alasan, Kopi selalu mengeluarkan gas karbondioksida setelah disangrai, dan sifat kopi yang menyerap aroma disekitarnya seperti zat asam dan oksigen akan mempengaruhi aroma dan citarasa kopi, untuk mengatasi hal tersebut aurgading coffee dikemas dengan menggunakan kertas berlapis alumunium foil yang dilengkapi katup udara satu arah (one way valve).
Cara kerja katup
udara satu arah (one way valve) ialah dengan mengeluarkan udara
dari dalam namun menahan udara masuk dari luar, sehingga ketika kemasan
dibuka akan tercium aroma kopi yang sama seperti saat disangrai dan
digiling. Proses-proses itulah yang membuat Aurgading Coffee menjadi
kopi Robusta dengan kualitas tinggi serta aroma dan citarasa yang
terbaik, disamping itu juga kemasan kertas akan menampilkan citra
tradisonal yang menunjukan proses pembuatan aurgading coffee memang
menggunakan proses
proses tradisonal yang di turun temurun dari nenek moyang masyarakat
aurgading, untuk di sajikan pada kita semua.